Harianutama.id, – Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Edi Damansyah mengaku bersyukur atas penurunan angka kemiskinan di daerahnya sebesar 0,35 persen. Namun, ia juga mengakui bahwa masih banyak pekerjaan rumah (PR) yang harus diselesaikan untuk mengentaskan kemiskinan.
Hal ini disampaikan Edi saat menerima kunjungan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kukar Nur Wahid, pada Jumat (13/10/2023), di rumah jabatan bupati.
Nur Wahid menyampaikan data terbaru tentang kondisi sosial ekonomi di Kukar, termasuk angka kemiskinan.
Edi mengatakan bahwa pemerintah daerah tidak bisa berpuas diri dengan capaian tersebut. Ia meminta semua jajaran terkait untuk berkolaborasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Salah satunya adalah dengan memperbaiki indikator-indikator penilaian kemiskinan.
“Kita harus terus berupaya untuk menurunkan angka kemiskinan. Ini adalah tanggung jawab kita bersama,” kata Edi.
Salah satu faktor yang mempengaruhi kemiskinan adalah masalah pangan. Edi berharap pemerintah dan stakeholder terkait bisa terus meningkatkan ketersediaan, alokasi, dan distribusi komoditas kebutuhan konsumsi rumah tangga. Selain itu, pemerintah juga harus mengendalikan fluktuasi harga komoditas utama agar tetap stabil.
Untuk menekan laju inflasi, Pemkab Kukar sudah menyiapkan sejumlah strategi, seperti operasi pasar murah dan memastikan stok aman. Upaya ini sudah mendapat apresiasi dari Kementerian Keuangan berupa insentif.
Edi juga menekankan pentingnya pendidikan dalam mengurangi kemiskinan. Ia mengatakan bahwa pemerintah daerah sudah membuka kembali program Beasiswa Kukar Idaman tahap dua, yang bertujuan untuk memberikan bantuan pendidikan bagi anak-anak berprestasi dari keluarga kurang mampu.
“Kita berharap program ini bisa membantu anak-anak kita untuk meraih cita-cita mereka dan menjadi generasi penerus yang berkualitas,” ujar Edi. (Adv/ Diskominfo Kukar)