Harianutama.id, Samarinda – Ketika berbicara Pemilihan Umum (Pemilu), selalu menjadi perhatian adalah pemilihan calon legislatif (caleg). Tak hanya dari persaingan politiknya, tetapi fenomena pasca pemilu.
Bagi caleg yang tidak menang, berpotensi mengalami gangguan mental. Dari stres hingga depresi. Fenomena ini pernah terjadi pada Pemilu Tahun 2019 lalu.
Fenomena ini pun ditanggapi oleh Anggota DPRD Kota Samarinda, Markaca. Ia menilai bahwa fenomena ini tergantung pada kejiwaan masing-masing individu. Karena menang dan kalah merupakan bagian dari kompetisi.
“Bagi saya menang atau kalah dalam suatu kompetisi adalah hal yang biasa dan merupakan bagian dari dinamika dalam berpolitik.”
“Karena kompetisi politik adalah sesuatu yang penuh dengan tantangan, dan keberanian untuk maju juga harus diimbangi dengan kesiapan untuk menerima kemungkinan gagal,”terangnya.
Berdasarkan pengalaman pribadinya yang pernah gagal, Markaca menyatakan bahwa pentingnya menerima kegagalan dan tidak pantang menyerah. Pada intinya, bagaimana caleg tersebut menyikapinya.
“Menerima kegagalan dengan lapang dada adalah kunci untuk tetap stabil secara mental,”tegasnya.
Bagi para caleg yang sudah siap akan risiko kekalahan, diharapkan untuk mampu menghadapinya dengan bijak dan tetap menjaga kesehatan mental. (ADV/DPRDSAMARINDA)