Harianutama.id, Samarinda – Rencana Pemerintah Kota Samarinda untuk membangun jalur kereta api dalam kota dengan alokasi anggaran sebesar Rp760 juta untuk studi kelayakan telah mengejutkan anggota DPRD Kota Samarinda dari Komisi II, Laila Fatihah. Informasi ini baru dia ketahui setelah melihat screenshot LPSE (Layanan Pengadaan Secara Elektronik) yang tertera dalam tender “Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Rekayasa-Jasa Desain Rekayasa untuk Pekerjaan Teknik Sipil Transportasi, Penyusunan Dokumen Study Kelayakan Jaringan Jalur Rel Kereta Api Dalam Kota Samarinda.”
Laila mengungkapkan keheranannya terhadap prioritas proyek ini di atas kebutuhan mendasar seperti air bersih dan infrastruktur sekolah.
“Menurut saya, kita harus memprioritaskan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat seperti air bersih, infrastruktur sekolah, dan jalan. Jika tetap ingin membangun kereta api, sebaiknya menggunakan sumber pendanaan bersama bukan hanya APBD murni,” ujarnya pada wawancara Selasa (18/6/2024).
Dia juga menyoroti aspek ekonomis dari proyek-proyek pembangunan.
“Penting untuk mempertimbangkan nilai ekonomis dari setiap infrastruktur yang dibangun. Apakah membangun kereta api akan memenuhi kebutuhan transportasi yang signifikan dan memberi dampak ekonomis yang positif?” tegas Laila.
Laila Fatihah menegaskan bahwa setiap keputusan terkait proyek ini harus dipertimbangkan matang-matang dalam rapat-rapat DPRD, terutama oleh Banggar dan Komisi III.
“Sebelum melakukan desain atau memulai proyek, kita perlu rapatkan terlebih dahulu dengan Banggar dan Komisi III untuk mendiskusikan urgensi dan dampak dari proyek infrastruktur ini,” ungkapnya.
Dia juga mengingatkan bahwa Samarinda bergantung pada pajak dan retribusi, sehingga proyek-proyek mega harus memiliki feedback yang jelas untuk dijalankan.
“Jangan sampai kita fokus pada proyek-proyek besar tanpa mempertimbangkan manfaatnya secara jelas,” tutupnya. (Yah/Adv/DPRDSamarinda)