Harianutama.id, Samarinda – Abdul Rohim, Anggota Komisi II DPRD Kota Samarinda, mengemukakan keprihatinannya terhadap klaim bahwa pendapatan dari sektor perhotelan dan restoran di Samarinda disumbangkan sebagai pendapatan sektor pariwisata. Menurutnya, klaim tersebut perlu diperinci lebih lanjut mengingat Samarinda belum mencapai potensi maksimal dalam sektor pariwisata.
Rohim menyoroti pentingnya analisis mendalam terkait sumber pendapatan dari sektor hotel di Samarinda. “Dalam Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) sebelumnya, saya telah mengemukakan perlunya analisis lebih lanjut terhadap pendapatan yang berasal dari sektor perhotelan di Samarinda. Apakah kunjungan yang tercatat adalah dari wisatawan atau mereka yang berkunjung untuk urusan pekerjaan,” ujarnya (22/6/2024).
Ia menambahkan bahwa di Kalimantan Timur, pendapatan dari sektor pariwisata tidak semata-mata berasal dari kunjungan wisata, tetapi juga dari keperluan dinas dan pekerjaan lainnya.
Oleh karena itu, Rohim menekankan perlunya analisis lebih mendalam untuk membedakan sumbangan pendapatan dari kunjungan wisata dan yang berasal dari kegiatan sehari-hari di Samarinda.
“Pemerintah Kota perlu transparan dalam menyusun klaim terkait sumbangan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pariwisata,” tandasnya.
Rohim berharap dengan melakukan analisis yang lebih teliti, Pemerintah Kota dapat menentukan dengan lebih akurat kontribusi sektor pariwisata dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) kota ini. “Kita tidak boleh mengklaim sesuatu yang tidak sepenuhnya berkontribusi terhadap pendapatan daerah,” pungkas Abdul Rohim. (Yah/Adv/DPRDSamarinda)