Harianutama.id, Samarinda – Ketua Komisi IV DPRD Kota Samarinda, Sri Puji Astuti, mengungkapkan bahwa mayoritas penduduk yang masuk dalam kategori miskin ekstrem di Kota Samarinda adalah warga pendatang. Dari 989 kepala keluarga yang tercatat, hanya sebagian kecil yang merupakan warga asli Samarinda.
“Kebanyakan dari mereka bukan warga asli Samarinda. Banyak pendatang yang belum memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) Samarinda,” ujar Puji.
Puji menjelaskan bahwa jika hanya melihat warga asli, hampir tidak ada yang masuk kategori miskin ekstrem. Namun, keberadaan para pendatang tanpa rumah dan pekerjaan tetap menjadi masalah yang tidak bisa diabaikan.
Untuk mengatasi permasalahan sosial ini, Puji menekankan pentingnya kolaborasi antara Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Upaya tersebut tidak bisa hanya dibebankan kepada Dinas Sosial dan Pemberdayaan (Dinsos PM) Samarinda saja, mengingat keterbatasan pegawai dalam menangani seluruh permasalahan sosial yang ada.
“Pemkot Samarinda harus bekerja sama dalam penanganan kemiskinan. Misalnya, dengan melakukan Memorandum of Understanding (MoU) dengan paguyuban-paguyuban untuk menangani para pendatang,” tandasnya. (Yah/Adv/DPRDSamarinda)