Harianutama.id, – Kutai Kartanegara (Kukar) memiliki program pertanian terintegrasi yang melibatkan beberapa sektor, seperti pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan dan kehutanan. Program ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas lahan dan konservasi lingkungan.
Program ini dijalankan di dua desa di Kecamatan Tenggarong Seberang, yaitu Desa Bukit Pariaman dan Desa Karang Tunggal. Kedua desa ini diharapkan bisa menjadi lumbung pangan bagi Kukar.
Program pertanian terintegrasi ini merupakan kerja sama antara Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kukar dengan Universitas Gajah Mada (UGM). Bappeda Kukar mengurus perencanaan, pengawasan dan evaluasi, sedangkan UGM mengurus penelitian, pengembangan dan pendampingan.
Camat Tenggarong Seberang, Tego Yuwono, mengungkapkan bahwa kecamatan ini sebelumnya merupakan lumbung pangan bagi Kukar. Namun, karena banyak lahan pertanian yang terkena dampak tambang batu bara, produktivitas lahan berkurang.
“Jadi tinggal kita mengisikan dan mencari titik air yang menjadi kelemahan kita. Kalau kita bisa menemukan spot-spot air, nanti bisa kita kembalikan swasembada pangan di Kecamatan Tenggarong Seberang,” ungkapnya, Sabtu (28/10/2023).
Tego menyebutkan bahwa seluruh desa di kecamatan ini memiliki lahan pertanian yang siap dijadikan lokus pertanian terintegrasi. Bupati Kukar, Edi Damansyah, juga sering memberikan bantuan berupa traktor untuk mempermudah kelompok tani mematangkan lahan.
“Harapannya kita kolaborasi nanti, kalau berbicara pertanian kan tidak hanya lokasi menuju persawahan, jalan usaha tani juga sudah diperbaiki,” ungkap Tego.
Tego mengharapkan bahwa program ini tidak hanya memperbaiki lahan sawah, tapi juga infrastruktur, peralatan, pupuk dan sarana produksi lainnya. (Adv/ Diskominfo Kukar)