
Konfrensi Pers Paslon 01, Aulia-Rendi di Kantor DPC PDI-Perjuangan Kabupaten Kukar. *(ari)
Harianutama.id, KUTAI KARTANEGARA – Pasangan calon nomor urut 01, Aulia Rahman Basri dan Rendi Solihin, menyatakan diri sebagai pemenang Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pemilihan Kepala Daerah Kutai Kartanegara berdasarkan hasil hitung internal Badan Saksi Pemilu Nasional (BSPN) milik PDI Perjuangan.
Deklarasi kemenangan ini diumumkan langsung oleh Aulia-Rendi dalam konferensi pers yang digelar di Kantor DPC PDI Perjuangan Kutai Kartanegara pada Sabtu (19/4/2024), setelah seluruh data dari jaringan saksi dan relawan partai selesai dihimpun.
“Hasil hitungan internal dari PDI Perjuangan dan pembanding dari beberapa lembaga menunjukkan bahwa kami unggul di PSU Kukar,” ujar Aulia Rahman Basri.
Pernyataan itu disampaikannya sambil mengungkapkan rasa terima kasih yang mendalam kepada para relawan dan simpatisan yang telah bekerja keras mengawal suara mereka sejak awal proses pemilihan hingga penghitungan akhir.
“Loyalitas mereka menjadi energi luar biasa dalam perjuangan kami,” imbuhnya.
Tak lupa, Aulia juga menyampaikan penghargaan kepada para penyelenggara pemilu, termasuk Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), serta unsur keamanan dari TNI dan Polri, yang dinilainya telah memastikan proses PSU berjalan dengan aman dan kondusif.
“Pemilihan ulang ini berlangsung tertib dan damai. Semua itu tidak lepas dari kerja keras para penyelenggara dan aparat yang menjaga integritas serta stabilitas,” tuturnya.
Dalam suasana yang penuh optimisme tersebut, Aulia turut menyampaikan rasa hormat kepada dua pasangan calon lainnya, yakni nomor urut 02 dan 03, yang disebutnya memiliki semangat dan komitmen yang sama dalam membangun Kutai Kartanegara ke arah yang lebih baik.
“Kita bertanding bukan untuk berpisah, tetapi untuk kemudian bersanding demi masa depan Kukar,” tegasnya.
Ia menegaskan bahwa proses pemilihan memang menjadi ajang kontestasi, namun kebersamaan dan persatuan adalah hal yang lebih utama setelahnya, demi kemajuan Kutai Kartanegara.
“Kami ingin duduk bersama dan menyatukan ide-ide terbaik. Tidak ada lagi sekat pasca PSU, hanya ada kerja sama membangun daerah,” ungkap Aulia.
Tak hanya berbicara soal hasil dan kemenangan, Aulia juga menyinggung pentingnya menjunjung tinggi nilai-nilai lokal, seperti adat istiadat dan toleransi yang telah lama menjadi ciri khas masyarakat Kutai.
“Dari kontestasi ini, saya belajar bahwa adat istiadat dan nilai-nilai luhur di Kukar harus terus dijaga,” ujarnya dengan rasa hormat.
Ia pun mengajak seluruh elemen masyarakat untuk kembali merajut silaturahmi dan memperkuat persaudaraan, tanpa memandang pilihan politik yang sempat membedakan mereka.
“Orang Kutai sangat menjunjung tinggi toleransi. Kita harus kembali ke nilai-nilai itu untuk Kukar yang lebih baik,”tuturnya.
Menutup pernyataannya, Aulia menekankan pentingnya kolaborasi dalam pemerintahan ke depan, serta menghindari perpecahan yang bisa timbul akibat kompetisi politik yang telah berlalu.
“Kompetisi harus berakhir di tanggal 19 April. Setelah itu, mari bersama-sama membawa Kukar ke arah yang lebih sejahtera,” pungkasnya dengan penuh harap. (ari)